Terdapat berbagai jenis perguruan tinggi di Indonesia dan salah satunya yaitu Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK). Perguruan tinggi ini merupakan institusi pendidikan yang berada dalam naungan lembaga pemerintah atau kementerian. Lulusan dari PTK akan dididik untuk menjadi tenaga ahli yang dibutuhkan oleh negara. Sekolah Tinggi Kedinasan merupakan perguruan tinggi yang berada langsung di bawah kementerian atau lembaga pemerintahan. Rata-rata, peserta yang lolos seleksi langsung menjalani ikatan dinas. Artinya, setelah lulus dari sekolah kedinasan, bisa langsung bekerja dan menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen mengatakan, sekolah kedinasan merupakan sekolah dengan jaminan ikatan dinas dan dapat langsung menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Hal tersebut dia sampaikan dalam konferensi pers Pembukaan Registrasi Sekolah Kedinasan 2021 yang disiarkan di kanal YouTube BKN, Kamis (8/4/2021). “Di dalam peraturan perundang-undangan atau peraturan Menpan RB terkait penyelenggaraan sekolah kedinasan, saat ini ada delapan kementerian/lembaga yang dapat menyelenggarakan program pendidikan kedinasan,” kata Suharmen.
Berikut kami sampaikan beberapa perguruan tinggi kedinasan yang diambil dari web https://dikdin.bkn.go.id. serta penjelasannya yang dihimpun dari berbagai sumber.
Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) – Badan Intelijen Negara
Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN adalah sebuah perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Intelijen Negara. Kampusnya terletak di daerah Sentul, Bogor, Jawa Barat. Berdirinya STIN bertujuan untuk menyiapkan Taruna nya menjadi anggota masyarakat intelijen yang memiliki kemampuan akademik dan/atau keahlian profesional sehingga dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu intelijen, ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni bidang intelijen untuk menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai UU 17/2011 Alumni STIN menjadi sumber utama SDM BIN.
Program studi : Menjadi komitmen bagi Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) secara konsisten dalam mempersiapkan Pemuda dan Pemudi Indonesia pilihan dan berbakat untuk menjadi Insan Intelijen yang handal, professional, berwibawa dan dapat dihandalkan.
STIN dalam mengayomi Pendidikan Insan Intelijen, memiliki sejumlah sarana akademik dan aneka disiplin ilmu yang didesain untuk mempersiapkan calon alumni STIN dalam menjalani peran selanjutnya di kancah nasional dan internasional sebagai Personal Intelijen Negara, untuk menyajikan intelijen secara cepat, tepat dan akurat dalam rangka menjaga dan mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program Studi yang tersedia di STIN, yaitu: Strata 1 (S1) – Jurusan Agen Intelijen – Jurusan Teknologi Intelijen – Jurusan Cyber Intelijen – Jurusan Ekonomi Intelijen. Pasca Sarjana (S2) – Magister Terapan Intelijen Medik – Chemistry dan Nuclear Hazard – Biological Hazard – Magister Terapan Teknologi dan Cyber – Magister Terapan Intelijen Ekonomi – Magister Kajian Intelijen. Program Doktoral (s3) – Analisis Strategi Intelijen
Keunggulan kuliah di STIN 1. Selama kuliah, tidak dipungut biaya apapun. 2. Tinggal di Asrama, mendapat konsumsi dan seragam. 3. Setelah lulus kuliah, diangkat menjadi CPNS. 4. Fasilitas pendidikan lengkap dan modern. 5. Berkesempatan berlatih menjadi Indonesian Cyber Task Force dan ahli dalam bidang Biomedical Hazard. 6. Terakreditasi unggul oleh BAN-PT.
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebenarnya terbilang masih baru. Bukan baru dalam hal institusi pendidikannya ya, Sobat. Justru sekolah dinas BMKG ini sudah berdiri sejak tahun 1955. Kala itu namanya adalah Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG). Berbagai perubahan terus terjadi hingga pada tahun 2005 Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) berada di bawah Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).
Perubahan nama menjadi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika seperti yang kita kenal sekarang terjadi pada tahun 2014. Selain peresmian nama institusi, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 juga mengundangkan bahwa sekolah kedinasan STMKG berada di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Itulah sebabnya terkadang orang menyebut sekolah kedinasan STMKG sebagai sekolah dinas BMKG.
Pilihan Jurusan di Sekolah Dinas BMKG – Terus, sekolah kedinasan STMKG punya jurusan apa saja? Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika membuka empat program studi D4. Diproyeksikan untuk berdinas di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setelah lulus kuliah, taruna/taruni sekolah kedinasan STMKG terbagi ke dalam empat jurusan BMKG. 1. Meteorologi Taruna/taruni jurusan BMKG ini belajar melakukan pengamatan, penelitian, dan analisis atas berbagai unsur meteorologi. Pada tahun 2021 kuota penerimaan Meteorologi STMKG adalah 31 taruni dan 73 taruna. Lulusan jurusan BMKG ini dapat menempati jabatan fungsional sebagai Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). 2. Klimatologi Taruna/taruni jurusan BMKG ini belajar melakukan pengamatan, penelitian, dan analisis atas berbagai unsur klimatologi. Kuota penerimaan 2021 untuk jurusan Klimatologi STMKG adalah 10 taruni dan 22 taruna. Selain menjadi Pengamat Meteorologi dan Geofisika, alumni jurusan BMKG ini juga memiliki peluang untuk menjadi peneliti dan perekayasa. 3. Geofisika Alumni jurusan BMKG ini memiliki kualifikasi dan prospek serupa dengan kedua jurusan sebelumnya. Sedikit perbedaan ada pada kuota penerimaannya, yaitu 10 taruni dan 26 taruna, pada tahun 2021. 4. Instrumentasi Jurusan BMKG ini berfokus pada pelayanan jasa di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Untuk menjadi Aparatur Sipil Negara di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada tahun 2021, kuota STMKG adalah 9 taruni dan 84 taruna.
Politeknik Statistika STIS – Badan Pusat Statistik
Politeknik Statistika STIS adalah sekolah atau perguruan tinggi kedinasan yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Statistik sendiri dipahami sebagai data berupa tabel, grafik, atau lainnya yang digunakan di berbagai bidang termasuk bisnis, ekonomi, pemasaran, manufaktur, dan lain-lain.
Sobat Pintar pernah kedatangan tamu petugas Badan Pusat Statistik di rumah? Nah, sensus atau pencatatan yang dilakukan oleh petugas tersebut merupakan sarana pengumpulan data yang kemudian diolah untuk mengetahui jumlah penduduk, angka kemiskinan, dan lain sebagainya. Boleh jadi, salah satu petugas tersebut adalah alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). Eh, mau tahu tentang sekolah ilmu statistik di Indonesia ini?
Sesuai dengan namanya, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), statistika menjadi fokus utama pembelajaran di perguruan tinggi ini. Statistika adalah ilmu tentang bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, kemudian mempresentasikan data. Telah disebutkan di atas, data yang dimaksud bisa berupa tabel, grafik, atau yang lain. Oleh karena itu, perkuliahan di STIS sarat dengan statistik, matematika, data, dan komputer.
Ada tiga jurusan di STIS yaitu D3 Statistika, D4 Statistika, dan D4 Komputasi Statistik. Dikutip dari Politeknik Statistika STIS, di bawah ini jurusan di STIS dan penjelasannya. D3 Statistika Lulusan prodi STIS ini bergelar Ahli Madya Statistika (A. Md. Stat.). Beban studi D3 Statistika STIS adalah 111 SKS, terdiri dari 42 mata kuliah yang meliputi kuliah teori dan praktikum, praktik kerja lapangan, ujian komprehensif, dan tugas akhir. Pada akhir semester I dan II berlaku sistem drop out (DO). Mahasiswa yang tidak mencapai nilai minimum yang ditetapkan akan dikeluarkan dari Politeknik Statistika STIS. D4 Statistika Lulusan prodi STIS ini bergelar Sarjana Terapan Statistika (S. Tr. Stat.). Untuk menjadi ahli statistika terapan dari D4 Statistika, Sobat Pintar harus menuntaskan 145 SKS dengan komposisi 40% teori dan 60% praktikum. Jika gagal mencapai nilai minimum di tahun pertama, mahasiswa yang bersangkutan akan dinyatakan drop out (DO). D4 Komputasi Statistik Lulusan prodi STIS ini bergelar Sarjana Terapan Statistika (S. Tr. Stat.). Mahasiswa D4 Komputasi Statistik belajar tentang pemrograman komputer, pengetahuan jaringan, dan pengolahan data dengan mengombinasikan metode statistik dan algoritma data mining. Beban studi di prodi STIS ini paling sedikit adalah 144 SKS. Ketentuan drop out (DO) juga berlaku sama di D4 Komputasi Statistik. Kampus STIS ada dimana saja? Perkuliahan ketiga prodi STIS di atas diselenggarakan di kampus Politeknik Statistika STIS, di Jl. Otto Iskandardinata No.64C Jakarta.
Prospek Ikatan Dinas STIS Ikatan dinas merupakan program pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan pegawai. Ikatan dinas di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) memberimu kesempatan untuk kuliah tanpa memusingkan biaya. Seluruh mahasiswa memang dibebaskan sepenuhnya dari biaya kuliah di STIS. Perlu dicatat, sekarang ini tidak ada fasilitas uang saku maupun asrama STIS ya, Sobat Pintar. Ikatan dinas di Politeknik Statistika STIS juga membebaskanmu dari pertanyaan seperti, “Lulusan STIS kerja dimana?” Para A. Md. Stat. akan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Pusat Statistik dengan lokasi tugas di seluruh wilayah Indonesia. Sementara itu, para S. Tr. Stat. akan menjadi Aparatur Sipil Negara dengan lokasi tugas di Badan Pusat Statistik atau lembaga/kementerian/instansi lain di seluruh wilayah Indonesia. Kewajiban menjalani ikatan dinas dengan Badan Pusat Statistik adalah selama dua kali masa pendidikan secara berturut-turut. Prospek kerja STIS tersebut terkait dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019. Para A. Md. Stat. akan menjadi ASN pada golongan IIc, sementara S. Tr. Stat. di golongan IIIa. Gaji pokok ASN golongan IIc dalam masa kerja tahun pertama sebesar Rp2.301.800,00 per bulan, sedangkan golongan IIIa sebesar Rp2.579.400,00 per bulan. Angka ini belum termasuk tunjangan kinerja ya, Sobat
Politeknik Siber dan Sandi Negara – Badan Siber dan Sandi Negara
Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) adalah perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan Badan Siber dan Sandi Negara. Dahulu, perguruan ini bernama Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN). Pada tahun 2019. Sekolah Tinggi Sandi Negara berubah nama menjadi Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) berdasarkan pertimbangan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara dan Kemenristekdikti demi meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia di bidang siber serta persandian.
Jurusan, Mata Kuliah, dan Prospek Kerja Poltek SSN. Belajar apa sih di Polteknik SSN? Sesuai dengan namanya, kamu akan mempelajari ilmu yang berhubungan dengan keamanan jaringan komputer, intelijen, kriptografi, serta cara membuat hardware yang aman untuk menjaga kerahasiaan data negara. Bisa dibilang, mirip-mirip jurusan Teknik Informatika gitu deh. Peserta didik dilatih untuk mempertahankan keamanan negara di dunia siber, seperti internet. Ada 3 pilihan program studi D4 yang terdapat di Politeknik Siber dan Sandi Negara dengan masa tempuh selama 4 tahun, yaitu: Rekayasa Keamanan Siber, Kriptografi, dan Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi. Alumni STSN akan memperoleh gelar Sarjana Terapan S(Tr) dan langsung diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
- Rekayasa Keamanan Siber (RKS) Di jurusan Rekayasa Keamanan Siber, mata kuliah yang akan kamu peroleh seputar teori jaringan komputer dan komunikasi, teori keamanan informasi, dan teori intelijen. Setelah lulus, kamu diharapkan mampu melakukan rekayasa keamanan jaringan komputer dan informasi, merancang pengelolaan keamanan siber, serta mengoperasikan fitur keamanan perangkat jaringan yang meliputi sistem operasi, perangkat lunak dan perangkat keras. Prospek kerja jurusan Rekayasa Keamanan Siber antara lain: Cyber Security Incident Analyst/ Cyber Security Analyst Vulnerability Assessment Analyst Digital Evidence First Responder Cyber Security Administrator Cyber Security Awareness Officer Network Security Administrator
- Rekayasa Kriptografi (RK) Program studi Rekayasa Kriptografi STSN memiliki 2 konsentrasi atau peminatan, yaitu: Rekayasa Sistem Kriptografi dan Rekayasa Perangkat Lunak Kriptografi. Tapi, apa sih kriptografi itu? Kriptografi adalah teknik yang digunakan untuk melindungi kerahasiaan informasi atau data menggunakan kode tersembunyi. Kode tersebut dapat berbentuk angka, simbol, atau kata-kata aneh. Psstt, kriptografi juga ditemukan dalam soal bahasa panda di UTBK, lho. Prospek kerja jurusan Rekayasa Kriptografi antara lain: Cryptographic Analyst Digital Forensic Analyst
- Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi (RPK) Mata kuliah jurusan Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi (RPK) antara lain; hardware security engineering, cyber intelijen, kriptografi, pemrograman perangkat keras, information security system, dan lain-lain. Setelah lulus, kamu akan memiliki kemampuan merancang hardware yang aman, menganalisa potensi ancaman, serta mengamankan infrastruktur kritis nasional. Prospek kerja jurusan Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi antara lain: Akademisi, Asisten Peneliti, Penyuluh Keamanan Informasi/Keamanan Siber Perekayasa Perangkat Keras Modul Kripto, Teknisi Perangkat Keras Modul Kripto
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) – Kementerian Dalam Negeri
Bagi sebagian orang, menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah cita-cita yang besar. Tahukah kamu, ada sebuah lembaga pendidikan khusus kedinasan buat kamu yang ingin menuntut ilmu pemerintahan dan siap jadi PNS? Salah satunya adalah Institut Pemerintahan Dalam Negeri, atau yang lebih sering disingkat menjadi IPDN.
Kampus utama IPDN berada di daerah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Namun, IPDN juga memiliki kampus daerah yang tersebar di DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Wiiiih… dari Sabang sampai Merauke, kan? Sebelum mulai belajar, yuk, kepoin dulu seperti apa, sih, sekolah kedinasan IPDN ini.
Sejarah Singkat IPDN Pendidikan untuk kader pemerintahan di Indonesia ternyata sudah ada sejak zaman Hindia Belanda, loh, tepatnya di tahun 1920-an. Saat itu, ada pendidikan pamong praja yang bernama Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), Middelbare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (MOSVIA), dan Opleiding School Indische Ambtenaren (OSIBA). Lantas, setelah kemerdekaan, justru kebutuhan akan tenaga pamong praja pemerintahan pusat dan daerah semakin meningkat. Sehingga, pada tahun 1948, dibentuk lembaga pendidikan dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri, yaitu Sekolah Menengah Tinggi (SMT) Pangreh Praja. SMT Pangreh Praja ini kemudian berganti nama menjadi Sekolah Menengah Pegawai Pemerintahan Administrasi Atas (SMPAA). Pada perkembangan selanjutnya, pemerintah mendirikan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) pada tanggal 17 Maret 1956 di Malang, Jawa Timur. Kebutuhan pemerintah terhadap kader yang memenuhi kualifikasi pun semakin gencar, sehingga mendorong pemerintah menyelenggarakan pendidikan aparatur setingkat sarjana. Maka didirikanlah Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) di Jakarta. Menteri Dalam Negeri Rudini pun mengeluarkan kebijakan untuk menyatukan 20 APDN yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia menjadi satu APDN Nasional yang berpusat di Jatinangor. APDN berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN).
Keberadaan STPDN dengan program D4 dan IIP dengan program S1, menjadikan Departemen Dalam Negeri memiliki dua Pendidikan Tinggi Kedinasan. Akhirnya, pemerintah mengintegrasikan dua lembaga pendidikan ini melalui Keputusan Presiden Nomor 87 tahun 2004, dan sekaligus mengubah nama kedua lembaga itu menjadi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Fakultas dan Jurusan IPDN Sebagai institut yang berfokus pada ilmu kepemerintahan, IPDN memiliki 3 (tiga) fokus pembelajaran. Yaitu, Ilmu Politik Pemerintahan, Manajemen Pemerintahan, dan Tata Hukum Pemerintahan. Jenjang pendidikan di IPDN terdiri dari sarjana (S1) dan Diploma IV (D4). Untuk lebih detailnya, yuk lihat tabel di bawah ini.
Biaya Kuliah IPDN Kamu nggak perlu khawatir dengan biaya kuliah di IPDN. Karena berada dalam naungan Kementerian Dalam Negeri, mahasiswa dibebaskan dari biaya pendidikan. Benar! Kamu nggak dipungut biaya apa pun, malah nantinya akan mendapat uang saku atau tunjangan setiap bulan apabila sudah menjadi Praja di IPDN.
IPDN juga tidak memungut biaya pendaftaran. Sudah masuk pun kamu akan mendapat fasilitas seperti asrama, makan 3 (tiga) kali sehari, dan akomodasi lainnya. Gimana? Semakin nggak sabar, kan, buat belajar di sini?
Sekolah Kedinasan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) – Kemenkumham
Sekolah Kedinasan Poltekip (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan) – Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) merupakan perguruan tinggi kedinasan yang terletak di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, didirikan atas pertimbangan adanya kebutuhan sumber daya manusia di bidang Pemasyarakatan yang mendesak sehubungan dengan adanya perubahan sistem perlakuan terhadap pelanggar hukum di Indonesia dari Sistem Kepenjaraan menjadi Sistem Pemasyarakatan.
Sejarah berdirinya Sekolah Kedinasan Poltekip Konsep Pemasyarakatan dicetuskan oleh DR. SAHARDJO, S.H dalam orasi ilmiahnya berjudul “Pohon Beringin Pengayoman” yang disampaikan pada saat beliau menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Indonesia di Istana Negara tanggal 5 Juli 1963. Dalam pidatonya antara lain dinyatakan bahwa tujuan pidana penjara adalah pemasyarakatan. Untuk melaksanakan Sistem tersebut di perlukan adanya sumber daya manusia yang mempunyai kualifikasi memadai di bidang Pemasyarakatan dan dirasa perlu pula untuk menciptakan kader-kader Pemasyarakatan yang berpendidikan Akademis untuk menjadi pelopor. Untuk memenuhi maksud tersebut maka dengan keputusan Presiden RI Nomor 270/1964 tanggal 24 Oktober 1964 secara resmi Akademi ilmu Pemasyarakatan didirikan.
Program Studi Sekolah Kedinasan Poltekip – 1. D-IV Manajemen Pemasyarakatan 2. D-IV Tekhnik Pemasyarakatan. 3. D-IV Bimbingan Pemasyarakatan Program Pendidikan Ada 3 program pendidikan yang dilaksanakan di Sekolah Kedinasan Poltekip (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan) 1. Program Pendidikan Akademis Bertujuan untuk mendidik Taruna Agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan keahlian yang menunjang secara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan sistem Pemasyarakatan, sehingga kelak mampu melaksanakan tugas dengan jiwa penuh pengabdian dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas – tugasnya. 2. Program Pendidikan Kepribadian Bertujuan untuk membentuk jati diri Taruna sebagai kader Pemasyarakatan yang berjiwa Pancasila, yang tanggap dalam pengetahuan, tanggon dalam keperibadian dan trengginas dalam jasmani serta welas asih dalam bertindak. 3. Program Pendidikan Profesi Bertujuan untuk memberkan pembekalan keterampilan sebagai bekal melaksanakan tugas di bidang pemasyarakatan 4. Program Pendidikan Jasmani Bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan jasmani yang sehat sehingga diperoleh sikap samapta dan mempunyai daya tahan yang tinggi dalam melaksanakan tugas.
Politeknik Imigrasi (Poltekim) – Tahun 1962, Akademi Imigrasi (AIM) dibentuk untuk menghasilkan tenaga teknis keimigrasian yang handal. AIM berhasil meluluskan 3 Angkatan, yaitu AIM I, II, III dalam kurun waktu 1962-1976, sebelum akhirnya dihentikan selama 23 tahun. Tahun 1999, Akademi Imigrasi kembali menyelenggarakan kegiatan belajar dan membuka beberapa jurusan, di antaranya: Pendidikan Teknis Keimigrasian (PTK), Pendidikan Dasar Keimigrasian (PDK), Pendidikan Khusus Keimigrasian (Diksuskim), Pendidikan Pejabat Imigrasi (Dikpim), Pendidikan Dasar Keimigrasian Lanjutan (PDKL), dan Pendidikan Teknis Keimigrasian lainnya.
Seiring berkembangnya pendidikan dan adanya perubahan struktur organisasi, Akademi Imigrasi bertransformasi menjadi Politeknik Imigrasi dengan jenjang pendidikan terapan (vokasi) Diploma 4 dan Diploma 3. Politeknik ini berada di bawah naungan Kemenkumham dan berstatus perguruan tinggi kedinasan negeri.
Kurikulum, Mata Kuliah, dan Jurusan di Politeknik Imigrasi (Poltekim) – Taruna Poltekim Selama masa pendidikan, Taruna Taruni Poltekim memperoleh 3 kurikulum. Pertama, kurikulum pengajaran yang berisi mata kuliah teoritis dan praktek seperti kuliah pada umumnya. Kurikulum ini diadakan setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu. Kedua, kurikulum pelatihan, merupakan pengaplikasian teori di lapangan sebagai tolak ukur kemampuan akademis setiap hari Kamis dan Jumat. Mata kuliahnya terdiri dari Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Belanda, Bahasa Jepang, Karate, Taekwondo, dan kesenian. Ketiga, kurikulum pengasuhan, yaitu pembimbingan untuk bertujuan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai budaya bangsa. Kurikulum ini diterapkan dalam kegiatan sehari-hari Taruna Taruni Poltekim, meliputi mental ideologi, pembinaan watak, pembinaan jiwa korsa, pembinaan fisik, juga pembinaan rohani.
D4 Manajemen Teknologi Keimigrasian Di jurusan Manajemen Teknologi Keimigrasian, kamu dibekali dengan ilmu manajemen bisnis, rekayasa informasi, serta teknologi informasi. Mata kuliah yang diajarkan berhubungan dengan sistem operasi, jaringan komputer, basis data, aplikasi, konsep bisnis dan manajemen.
D4 Administrasi Keimigrasian Berbeda dengan jurusan sebelumnya, D4 Administrasi Keimigrasian ditujukan untuk kamu yang tertarik pada ilmu pemerintahan, administrasi publik, kebijakan publik, dan manajemen publik. Mata kuliah yang diajarkan biasanya fokus terhadap tata kelola perbatasan negara, administrasi keimigrasian, serta kontrol imigrasi di perbatasan.
D4 Hukum Keimigrasian Nah, program studi Hukum Keimigrasian cocok untuk kamu yang ingin belajar undang-undang tentang lalu lintas wilayah Indonesia, pengawasan orang asing di Indonesia, persyaratan keluar masuk negara, hak-hak warga negara, kewenangan pemerintah, pembuatan izin tinggal, sampai tindak pidana dan hukuman keimigrasian.
D3 Keimigrasian Jurusan D3 Keimigrasian menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan teknis Keimigrasian. Setiap tahunnya, Taruna Taruni Politeknik Imigrasi melakukan kegiatan praktek lapangan, baik di kantor-kantor imigrasi maupun tempat pemeriksaan imigrasi. Tahap I yang dilakukan pada akhir semester II dikenal dengan Praktik Pengenalan Lapangan, disingkat PPL. Tahap II yang dilakukan pada akhir semester IV disebut Praktik Kerja Lapangan, disingkat PKL. Tahap III yang dilakukan pada akhir semester VI yaitu Kuliah Kerja Nyata, disingkat KKN. Setiap awal semester baru, Poltekim mengadakan acara yudisium dalam rangka apresiasi 10 Taruna Taruni dengan prestasi terbaik. Hal ini bertujuan agar peserta didik lain termotivasi dan terus meningkatkan prestasi mereka.
Biaya, Fasilitas, dan Prospek Kerja Politeknik Imigrasi (Poltekim) Jika diterima, Taruna Taruni Poltekim wajib menjalani program asrama selama masa pendidikan, yaitu 4 tahun untuk program studi D4 dan 3 tahun untuk program studi D3. Fasilitas yang didapatkan antara lain: gratis biaya pendidikan sampai lulus, seragam, makan, uang saku bulanan, pesiar setiap minggu, gym, panahan, lapangan tenis, lapangan futsal, lapangan basket, lapangan voli, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium praktek keimigrasian dan perpustakaan. Setelah lulus, Taruna Taruni Poltekim memperoleh gelar Sarjana Terapan Imigrasi dan langsung menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Mereka dapat bekerja di Direktorat Jenderal Imigrasi, Kantor Imigrasi, maupun Bandar Udara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Gaji pokok lulusan Poltekim sebesar Rp 2.534.000 dengan tunjangan sebesar Rp 1.930.000 sampai Rp 27.570.000 tergantung jabatan dan masa kerja. Alamat dan Akses Menuju Politeknik Imigrasi Alamat Poltekim: Jalan Raya Gandul No. 4, RT.07 / RW.08, RT.5/RW.6, Gandul, Kec. Cinere, Kota Depok, Jawa Barat 16514.
Politeknik Keuangan Negara STAN – Kementerian Keuangan
Awalnya, STAN merupakan salah satu Pusdiklat yang berada di bawah Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK). Gedung pertama STAN terletak di Jalan Purnawarman, Bintaro. Pada tahun 1988, STAN memiliki gedung baru yang diberi nama Kampus Ali Wardhana. Nama Ali Wardhana diambil sebagai penghargaan terhadap Menteri Keuangan Indonesia yang menjabat di tahun 1968 hingga 1983. Nah, tanggal 15 Juli 2015, sesuai dengan instruksi Kementerian Keuangan, STAN berganti nama menjadi Politeknik Keuangan Negara (PKN-STAN). Hal ini selaras dengan komitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan berkompeten di bidang keuangan. Hingga saat ini, PKN-STAN menyediakan program studi jenjang Diploma sampai Doktoral.
Jurusan di PKN STAN Mulai tahun 2021, PKN-STAN memiliki 3 jurusan untuk mahasiswa baru, yaitu sebagai berikut: 1. D4 Akuntansi Sektor Publik Program studi ini mempelajari cara menyusun dan menganalisis laporan keuangan, audit internal dan eksternal, analisis transaksi keuangan dan sistem informasi, serta merumuskan kebijakan di bidang akuntansi. D4 Akuntansi Sektor Publik hanya menerima 64 mahasiswa. 2. D4 Manajemen Aset Publik Program studi ini mempelajari cara menganalisis keuangan dan investasi, tata laksana keuangan satuan kerja, merumuskan kebijakan keuangan publik, serta tata kelola perpajakan dan kepabeanan. D4 Manajemen Aset Publik mempunyai daya tampung sebanyak 159 mahasiswa. Terdapat 2 konsentrasi yang bisa dipilih, yaitu Manajemen Treasury Negara dan Manajemen Penerimaan Negara. 3. D4 Manajemen Keuangan Negara Program studi ini mempelajari cara mengelola aset, menganalisis kekayaan negara dan kelayakan bisnis, menilai bisnis dan properti, mengelola piutang dan pengadaan, serta tata laksana kegiatan lelang. D4 Manajemen Keuangan Negara mempunyai daya tampung sebanyak 52 mahasiswa. Terdapat 2 konsentrasi yang bisa dipilih, yaitu Konsentrasi Manajemen & Perencanaan Strategis serta Penilaian Bisnis & Properti.Jenjang studi D4 setara dengan Sarjana Terapan. Jika lulus, kamu akan memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Akuntansi. (S.Tr.Ak.)
Kementerian Perhubungan
Dibandingkan dengan lembaga lainnya, Kemenhub memiliki perguruan tinggi yang paling banyak. Kemenhub menaungi banyak sekolah kedinasan yang dibagi menjadi transportasi darat, laut, dan udara. Sekolah kedinasan dalam naungan Kementerian Perhubungan merupakan PTK yang cukup banyak diminati di Indonesia. Hal ini dikarenakan kampus-kampus ini memiliki spesialisasi yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, lokasinya pun juga tersebar di berbagai penjuru negeri.
Pendidikan Transportasi Darat – Pendidikan pertama yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan yaitu berfokus pada transportasi darat. Institusi pendidikan yang masuk kelompok ini memiliki fokus yang berbeda-beda namun masih dalam satu ilmu, yaitu transportasi darat. Tentunya, setiap sekolah juga memiliki program studi yang berbeda-beda. Di pendidikan transportasi darat, terdapat 5 sekolah kedinasan yang dikelola oleh Kemenhub yaitu: Politeknik Transportasi Darat (PTDI-STTD) Bekasi, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal, Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun, Politeknik Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (Poltektrans SDP) Palembang, dan Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali
Pendidikan Transportasi Laut – Kelompok sekolah kedinasan dalam naungan Kementerian Perhubungan yang berikutnya yaitu pendidikan transportasi laut. Di perguruan tinggi ini, peserta didik akan belajar tentang ilmu pelayaran baik itu nautika, permesinan kapal, listrik kapal, KALK, dan lain-lain. Pada penerimaan Pola Pembibitan Kemenhub tahun 2021, sekolah kedinasan yang membuka penerimaan ikatan dinas yaitu sebanyak 10. Daftar sekolah pelayaran dalam naungan Kemenhub dengan ikatan dinas yaitu: Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sumatera Barat, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati Aceh, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sulawesi Utara, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sorong, dan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Barombong
Pendidikan Transportasi Udara – Kementerian Perhubungan juga membuka pendidikan untuk transportasi udara. Perguruan tinggi ini tidak hanya berfokus pada pendidikan untuk menjadi penerbang. Sekolah-sekolah ini juga menyediakan pendidikan untuk bidang lain seperti teknik navigasi, teknik mekanikal bandar udara, teknik bangunan dan landasan, operasi bandar udara, dan lain-lain. Pada kelompok pendidikan transportasi udara ini, ada 6 Perguruan Tinggi Kedinasan yang membuka pendaftaran jalur Pola Pembibitan Kementerian Perhubungan. Berikut ini sekolah kedinasan transportasi udara dalam naungan Kemenhub. Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya, Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Makassar, Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan, Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Palembang, dan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Jayapura